Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Poin Penting Rapat Evaluasi dan Finalisasi Kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA 2017

Bogor, Jawa Barat (30/9/17) Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto beserta seluruh Pejabat Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi seluruh Indonesia menggelar Rapat Evaluasi dan Finalisasi Kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA 2017, Jumat (29/9/2017) hingga Minggu (30/9/2017) yang diselenggarakan IPB Hotel & Convention Center.

Rapat tersebut menghasilkan sejumlah kesimpulan yang menyangkut beberapa persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan dan harus segera ditindaklanjuti, khususnya LTT (luas tambah tanam Padi), LTJ (luas tambah tanam jagung), LTK (luas tambah tanam kedelai), Gerakan Pengendalian OPT dan Serap Gabah Petani (SERGAP)

Dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan TP tahun 2017 perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

PENGEMBANGAN JAGUNG 2017 :

  1. Realisasi kontrak program jagung 2017, sampai bulan September, sebesar 83,5 %
  2. Provinsi yang realisasinya >95%, ada 12 provinsi, sisanya 20 provinsi di bawah 95%
  3. Kepada provinsi yang realisasinya >95% diberikan penghargaan berupa alokasi tambahan program jagung, dan kepada provinsi yang realisasinya di bawah 95 %, akan dikurangi anggarannya/dipotong, yang selanjutnya
  4. Kepada Dinas yang berprestasi, agar segera mengajukan proses revisi, untuk diproses lebih lanjut, dan membuat jadwal palang pelaksanaan kegiatan.
  5. Melakukan pencatatan LTJ (Luas Tanam jagung) dan mengusulkan ke BPS agar dicatat areal tanam jagung pada lahan kehutanan

PENGEMBANGAN PADI DAN SUBSIDI BENIH PADI:

  1. Pencatatan LTT padi agar lebih dimatangkan, dan dikoordinasikan dengan BPS.
  2. Untuk pencatatannnya data kelompok pada lahan perhutani, agar dicatatkan dalam SP kelompok LMDH
  3. Untuk optimasi lahan pencetakan sawah,  potensinya masih besar
  4. Pemanfaatan benih subsidi padi (Penyampaian DUPBB paling lambat tanggal 10 Oktober 2017)
  5. Kesanggupan DUPBB hasil workshop: Padi Inbrida 1.578.485 ha , Padi hibrida 57.780 ha , kedelai 216.376 ha

PENGEMBANGAN KEDELAI :

  1. Pencanangan Tanam Perdana APBN-P Kedelai di 20 Prop (Rencana tgl 6 Okt’17 )
  2. Memastikan ketersediaan benih kedelai, saprodi dan memastikan ketersediaan lahan PATB Kedelai 500 ribu ha
  3. Mendorong penggunaan benih kedelai bersubsidi untuk areal kedelai existing, melalui percepatan Daftar Usulan Pembeliaan Benih kedelai Bersubsidi (DUPBB) – 10 Okt’17
  4. Turut serta mendorong penyuluh untuk melakukan pembinaan program kedelai
  5. Kepada Petugas yang berhasil membina PATB kedelai dan Kedelai existing area secara bersamaan (Buy one Get one), akan diberi penghargaan

GERAKAN PENGENDALIAN  OPT :

  1. Melaporkan situasi serangan OPT, apa adanya, jangan dikecilkan/dibesarkan, disampaikan secara cepat dan akurat
  2. Mengatasi keterbatasan tenaga pengamat hama pada daerah endemis, agar diusulkan petani pengamat hama, satu kecamatan satu orang, dan akan dibantu honor bulanannya.
  3. Akan disiapkan dukungan infrastruktur, berupa kendaraan operasional penanganan OPT
  4. Langkah nyata pengendalian WBC, Kerdil rumput, kerdil hampa, pemerintah pada daerah endemis, mengalokasikan bantuan Dem-Area di lahan kelompok, difasilitasi saprodi gratis berupa, benih tahan wereng, Dolomit, pupuk organik, bantuan bahan bakar olah tanah, serta pendampingan.

SERAP GABAH PETANI (SERGAP) :

  1. Areal panen bulan Oktober dibeberapa daerah sudah mulai, dan waktunya terbatas hanya 1-3 minggu
  2. Untuk memaksimalkan reasLisasi Sergap, dimohon dinas membantu secara all out bersama TNI dan Bulog memaksimalkan serapan gabahnya.

 

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00