Kementan dan Korem Lampung Genjot Percepatan Tanam Padi
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Korem 043/Garuda Hitam Lampung terus melakukan upaya percepatan guna meningkatkan luas tambah tanam padi di bulan Agustus dan September 2019. Evaluasi angka luas tanam merupakan salah satu upaya untuk menggenjot percepatan tanam, sehingga mitigasi kekeringan di lokasi-lokasi sentra produksi dapat dilakukan secepatnya.
“Tidak hanya evaluasi angka luas tanam, kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan kualitas pelaporan data Luas Tambah Tanam (LTT, red) dari petugas pengolah data di Kabupaten dan Kota se Provinsi Lampung,” demikian ditegaskan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi saat Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi, Koordinasi dan Pelaporan kegiatan Program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS Pajale) di Lampung, Senin kemarin (2/9/2019).
Hadir Kepala Staf Korem (Kasrem) 043/Garuda Hitam, Letkol Mulyadi, Direktur Perbenihan, Takdir Mulyadi, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Chrisna dan kepala dinas pertanian Kabupaten dan Kota se Provinsi Lampung.
Perlu diketahui, di tahun 2019 ini Kementan telah banyak menyalurkan bantuan benih padi dan jagung untuk Provinsi Lampung. Oleh karena itu, dalam evaluasi ini, Suwandi menyoroti pelaksanaan kegiatan bantuan benih padi dan jagung karena masih banyak yang belum tertanam atau ada juga yang sudah tertanam tetapi belum dilaporkan dalam kegiatan UPSUS.
“Untuk itu, saya mengharapkan benih yang sudah di kelompok tani segera di tanam untuk menambah luas tambah tanam bulan September 2019. Segera tanam bagi yang benihnya sudah tersalur, jangan sampai ada lahan nganggur setelah panen,” tegasnya.
Berangkat dari ini, Suwandi menekankan untuk perlunya meningkatkan akurasi dan kecepatan serta kualitas pelaporan data luas tambah tanam oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Kementan sejak Januari 2019 sudah membuat aplikasi, namanya Penguatan Data Pangan Strategis (PDPS), sementara itu untuk peningkatan kualitas data, diperkenalkan aplikasi Collector for ArcGIS.
“Tinggal manfaatkan fasilitas handphone android, langkahnya mudah, dan hasilnya pencatatan data standing crop akan lebih akurat dan valid,” sebutnya.
Kasrem 043/Garuda Hitam Lampung, Letkol Mulyadi menegaskan pihaknya sangat mendukung upaya percepatan tanam padi di musim kemarau ini. Walaupun, sambungnya, saat ini sedikit pihak yang peduli pertanian, namun TNI tetap konsisten tulus dan ikhlas mengawal upaya Kementan selama ini dalam meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, kaena ini menyangkut kemandirian pangan demi masa depan bangsa dan keselamatan rakyat.
“Kami mengapresiasi pada awal tahun 2016 Kementan telah memberi bantuan alsintan untuk mengoptimalkan Brigade Alsintan. Saya rasa ini menjadi sarana kontak yang sangat baik bagi Kodim membantu petani mengolah tanah,” cetusnya.
“Dengan pelayanan yang baik dari personil Kodim tentu akan menciptakan kemanunggalan TNI dan rakyat,” lanjut Mulyadi.
Masih di tempat yang sama, Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku Pj UPSUS Provinsi Lampung, Takdir Mulyadi menyebutkan target luas tanam padi bulan September di Lampung seluas 91.000 hektar, jagung seluas 34.500 hektar dan kedelai seluas 6.945 hektar. Untuk itu,ia mengharapkan kepada seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk terus memacu percepatan luas tambah tanam.
“Kami di sini berkomitmen untuk terus membangun koordinasi yang baik antara pusat, provinsi dan kabupaten untuk mencapai target bulan September ini,” ujarnya.
“Jadi kami mengajak seluruh stakeholder untuk terus mengawal percepatan luas tambah tanam dengan mendorong petani untuk tanam padi, jagung dan kedelai dengan memanfaatkan bantuan sarana produksi seperti benih, sumur dangkal, pompanisasi, pipanisasi dan memanfaatkan sumber air permukaan,” imbuh Takdir.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Chrisna menuturkan dalam pelaksanaan percepatan tanam di bulan September 2019, semua pihak terkait agar saling bersinergi untuk mengawal pelaksanaan UPSUS Pajale.
“Percepatan tanam bulan September dapat segera dilaksanakan untuk daerah-daerah yang terjamin airnya, sehingga pada minggu kedua sudah selesai tanam,” katanya.
Terkait dukungan jaminan asuransi pertanian, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Lampung menjelaskan dalam kondisi kemarau panjang seperti sekarang ini memang sangat rawan dengan kekeringan yang berakibat puso, sehingga jaminan asuransi pertanian sangat diperlukan petani. Namun demikian, masih terdapat kendala yaitu keterbatasan petugas lapang dari PT. Jasindo.
“Kami berharap petugas Jasindo dapat bekerjasama dengan petugas lapang pertanian untuk mengatasi permasalahan kurangnya SDM. Pada prinsipnya, asuransi Jasindo bukan asuransi yang susah dan sulit. Hanya saja menurut informasi para petugas lapang, proses dan operasionalnya yang belum sesuai harapan petani,” jelasnya.