Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Panen dan Tanam Pajale di Ponorogo Bersama Dirjen Tanaman Pangan

Ponorogo: Dirjen Tanaman Pangan  Dr.Ir. H. Hasil Sembiring M.sc, didampingi Pangdam V/Brawijaya yang diwakili Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi melaksanakan kunjungan kerja kegiatan Panen dan Tanam Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) yang dilaksanakan di Desa Bangun rejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo. Jum’at (8/4/16) pukul 07.30 WIB

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Hasil Sembiring mengatakan bahwa antara petani dan Bulog harus bekerjasama. Petani perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen seiring digelontorkannya sejumlah bantuan oleh pemerintah. Bantuan itu di antaranya, subsidi pupuk, benih dan pemberian alat mesin pertanian.

"Target Bulog harus dipenuhi petani. Kalau stoknya nggak ada bisa jadi masalah, Bulog minta impor beras," kata Hasil. Menurut dia, target serapan Bulog terhadap komoditas beras tahun ini 3 juta ton. Adapun target untuk gabah 800 ribu ton. Untuk memenuhi target itu perlu kerjasama yang baik antar pihak terkait. Apalagi, nota kesepahaman tentang serapan beras maupun gabah telah diteken Perum Bulog dengan sejumlah kepala daerah.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat, Ibnu Multazam  agar Perum Bulog membeli seluruh hasil panen petani. "Bulog harus menyerap beras. Silakan membeli beras petani untuk tujuan komersial," kata Ibnu saat temu wicara dengan petani di persawahan Desa Bangunrejo.

Apabila seluruh hasil panen mampu diserap Bulog, Negara tidak perlu impor beras dari luar negeri. Sebab, hasil panen petani mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. "Tidak perlu impor kalau Bulog menyerap panen petani kita," ujar Ibnu.

Perum Bulog diminta tidak hanya mencapai tujuan Public Service Obligation (PSO) dengan memenuhi persediaan beras bagi warga miskin (raskin). Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa ini berharap agar salah satu Badan Usaha Milik Negara itu berkompetisi dengan pebisnis pangan lain. "Silakan bersaing dengan mafia pangan."

Menanggapi hal tersebut Wakil Kepala Bulog Sub Divisi Regional Jawa Timur, Dedi Supriadi, menyatakan pihaknya siap menyerap seluruh gabah maupun beras hasil petani. Hal ini untuk memenuhi target  yang telah ditetapkan lebih dari satu juta ton. "Berapa pun kami serap," kata dia ditemui seusai temu wicara dengan petani.

Sementara itu Bupati Ponorogo diwakili oleh Wakil Bupati Ponorogo menyampaikan secara demografi jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo yg menggantungkan hidup pada sektor pertanian mencapai 73,11% dari total penduduk dengan jumlah rumah tangga petani sebesar 178.958 dari total rumah tangga di Kab. Ponorogo 244.790 rumah tangga, dengan tenaga kerja di sektor pertanian mencapai 261.383 orang. Ponorogo juga memiliki potensi SDA yang berupa lahan pertanian seluas 63,49% dari luas total lahan pertanian dengan rincian Luas sawah mencapai 34.638 Ha dan lahan pertanian non sawah seluas 52.457 Ha.

Produksi Padi di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 mencapai 470.010 ton gabah kering giling atau setara 294.884 ton beras dari luas lahan sawah  34.638 Ha dengan indeks pertanaman 1,8 %, maka Kabupaten Ponorogo mengalami Surplus Beras sebanyak lebih dari 213.000 ton /tahun, dengan hasil ini semua kita wajib bersyukur dan berbangga, serta kita berupaya pula agar adanya kesinambungan dengan kesejahteraan para petani itu sendiri. TNI berupaya membantu pula untuk berkomunikasi dengan pihak terkait dalam merealisasikan itu semua, tutur Sudjarno.

Pada kesempatan yang sama Danrem  081/DSJ Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi mengatakan, TNI akan selalu mendukung dengan semaksimal mungkin sebagaimana tuntutan tugas dan tanggungjawab terhadap bangsa dan negara, termasuk didalamnya mendukung swasembada pangan Indonesia, tegasnya.

Wilayah Korem 081/DSJ memiliki sumber daya alam yang subur, sudah sepantasnya kita bersyukur, tinggal niat dan bagaimana kita mau untuk berupaya merealisasikan ini semua. Kita tanamkan dari sejak dini kepada generasi penerus bangsa agar mau dan peduli  untuk mulai menanam berbagai tumbuhan, tentunya yang memiliki nilai manfaat dan berhasil guna. Ingat bahwa kesejahteraan, kestabilan dan keutuhan bangsa ini adalah tugas dan taggungjawab seluruh komponen bangsa, tutur Danrem lebih lanjut.

Turut hadir Staf Ahli Kasad Brigjen TNI Agus Prasetya, Spaban Sterad Kolonel Czi Gemuruh, Aster Kasdam V/Brawijaya yang diwakili Pabandya Wanwil Sterdam V/Brw Letkol Inf Nanang, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Ibnu Multazam, Kadis Pertanian Propinsi Jatim Dr. Ir. Wibowo Eko Putro, MMT, Kepala BPTP Jatim Dr. Ir. Tri Sudaryono, MS, Kepala Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi Malang Dr. Ir. Didik Harnowo, MS, Bupati Ponorogo yg diwakili oleh Wakil Bupati Ponorogo Drs. H. Sudjarno, MM, Ketua DPRD Kab. Ponorogo H. Ali Mufthi, S.Ag, Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, SE, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rahman Fikri, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan Iszal, Sipd, Dandim 0806/Trenggalek Letkol Arm Bayu Argo A, Kapolres Kab. Ponorogo AKBP Ricky Purnama, SIK.MH, Kepala Kejaksaan Negeri Ponorogo yg diwakili oleh Kasidatun Dedy Agung Novianto, SH, Kadis Pertanian Kab.Ponorogo Ir. H. Harmanto, MMA, SKPD Se Kabupaten Ponorogo, Ka UPTD Pertanian Se Kabupaten Ponorogo, Muspika Se Kabupaten Ponorogo, Ketua Gapoktan/Pok Tani Se Kabupaten Ponorogo, Masyarakat (Petani) Desa Bangun rejo Kecamatan Sukorejo dan sekitarnya serta Toga Tomas dan Toda Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. (RR/Humas)

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00