Di Indonesia Timur Program PATB Padi Kementan Terbukti Berjalan Baik
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya pemenuhan pangan bagi negeri. Program yang menjadi andalan tahun ini adalah Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi. Adalah program peningkatan produksi padi dengan memanfaatkan lahan baru yang belum pernah ditanami seperti tumpangsari dengan areal perkebunan, kehutanan, lahan rawa, lahan galian eks tambang dan sebagainya.
Program ini sudah dijalankan sejak beberapa tahun lalu dan akan terus menjadi prioritas. Tahun 2020 telah dilaksanakan PATB seluas 250.000 hektar yang mencakup hampir seluruh provinsi di Indonesia. Salah satunya yang telah berhasil di Indonesia Timur, tepatnya di Kabupaten Maluku Tengah. Adalah Saryadi, petugas penyuluh lapangan di Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah yang mengaku terbantu dengan adaya PATB ini.
“Pada pagi hari ini saya merasa senang sekali beserta Ketua Gapoktan Sido Ngumpul Desa Wai Putih dan poktan berada di hamparan PATB Padi Sawah dalam rangka pelaksanaan panen perdana padi sawah,” ucapnya.
“Alhamdulillah semuanya sudah panen dengan hasil baik,” ujarnya.
Tak berbeda jauh dengan temannya, Sutimin Ketua Kelompok Tani Usaha mengatakan bahwa bantuan yang diberikan ini bisa mendongkrak produksi padi di wilayah nya.
“Kemarin kami dapat benih padi yang berlabel, kemudian dikasih juga pupuk cair, fungisida yang bagus dan herbisida. Semuanya telah kami aplikasikan dan sekarang sudah panen berhasil. Apalagi kami selalu didampingi penyuluh yang monitor terus,” ujarnya.
Terpisah, Direktur Serealia Ismail Wahab menyampaikan bahwa program PATB ini bertujuan untuk penambahan areal tanam padi untuk menambah kontribusi produksi padi nasional sehingga meningkatkan ketersediaan stok beras. Sebagai kegiatan padat karya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat petani di pedesaan yang terdampak Covid-19
Untuk Maluku Tengah, menurut Ismail tahun 2020 telah dialokasikan PATB seluas 1.000 ha dengan fasilitasi bantuan saprodi berupa benih, herbisida, pestisida dan pupuk hayati.
“Saya berharap dengan keberhasilan ini bisa memacu wilayah lainnya untuk memanfaatkan potansi lahan yang ada. Produksi padi harus terus berjalan, meskipun kondisi lahan terbatas, tidak menjadi kendala kita untuk terus memacunya,” ujar Ismail.
Senada dengan itu, Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk memperluas areal tanam, terutama menyasar ke lahan yang belum pernah ditanami tanaman pangan. Bahwa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendukung program PATB ini bisa ditemui di lahan-lahan perhutanan sosial, seperti lahan kering, tadah hujan dan lahan rawa yang belum masuk dalam sasaran tanam tahun 2021; lahan yang belum/tidak pernah ditanami padi minimal dalam 1 tahun terakhir; seperti lahan hutan Perhutani, Inhutani, HTI, hutan rakyat dan perhutanan sosial lain, termasuk lahan bekas tambang yang sudah direklamasi.
“Yang lebih penting lagi musti tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan dengan dan tanpa fasilitas sumur bor, jika belum ada sumber airnya, kita adakan bantuan fasilitasi sumur pantek/bor, supaya pertanaman dapat berkelanjutan,” papar Suwandi.