Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

BBPOPT KEMBALI LAKUKAN PERSIAPAN AKREDITASI LABORATORIUM

Bandung, 27 Februari 2021, Upaya Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan untuk meraih sertifikasi ISO SNI/17025: 2017 membuahkan hasil.

Hal ini ditandai dengan akan diberikannya sertifikat akreditasi oleh KAN kepada Lab Agens Pengendali Hayati pada bulan Maret ini, tentu ini adalah sebuah kabar gembira buat kami, betapa tidak selama ini kami bekerja keras untuk mewujudkannya, berbagai upaya telah dilaksanakan, semua prosedur telah kami jalani, demi meraih sertifikat ini, namun kami masih mempunyai PR, yaitu 5 lab yang harus kami proses untuk mendapatkan akreditasi, Insya Allah akan kami upayakan secepatnya, target kami tahun 2021 ini semua Lab sudah tersertifikasi, demikian imbuh Enie, kepala BBPOPT saat ditemui di penutupan acara Rencana Kerja Akreditasi  ISO SNI/17025: 2017.

Enie menambahkan terakreditasinya laboratorium pengujian memberikan banyak manfaat selain peningkatan kepercayaan dan kepuasan publik, juga akan mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pengukuran dan pengujian di laboratorium, meningkatkan daya saing sehingga lebih kompetitif, memperbaiki konsistensi mutu data hasil pengukuran, dan  tentunya di akui internasional.

Acara yang dilaksanakan di Hotel El Royale Bandung, dari tanggal 25 sampai 27 Februari 2021 ini dilakukan dengan memenuhi standar kesehatan protokol Covid 19 yang ketat,  dihadiri oleh  21 peserta yaitu dari BBPOPT Karawang 15 orang yang terdiri dari penanggungjawab Laboratorium di BBPOPT dan perwakilan analis masing – masing laboratorium, BBPPMBTH Cimanggis 2 orang, BBTPH Jawa Barat 2 orang, dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (2 orang).

Pada kesempatan tersebut turut dihadirkan beberapa pakar terkait dengan akreditasi yaitu Hardiles, S.T., M. dari Badan Standardisasi Nasional, Dr. Ir. Widodo, M.S. dari departemen proteksi tanaman fakultas pertanian IPB, dan Dwi Mandaris, Ph.D dari LIPI

Menurut Widodo , Dalam penerapan Mutu Laboratorium, yang harus diperhatikan adalah komitmen dari seluruh element di BBPOPT, peningkatan SDM, dan dokumentasi, ada dua standar acuan yang harus dipenuhi yaitu manajerial dan teknis, Untuk standar kebutuhan teknis, yang harus diperhatikan yaitu pada saat validasi atau verifikasi metode, sedangkan Hal –hal yang harus dipenuhi oleh laboratorium menurut Hardiles yaitu kompetensi personel, identifikasi personel, perbaikan secara terus – menerus, dan survey kepuasan pelanggan, Hardiles melanjutkan apabila sudah memperoleh sertifikat, maka 15 bulan sejak diperoleh sertifikat akan dilakukan Surveilans 1, bulan ke-36 bulan dilakukan Surveilans 2, dan bulan ke-54 dilakukan Surveilans 3

Menutup diskusi Dwi Mandaris menuturkan Sertifikat akreditasi sangat penting karena konsumen dan pemerintah membutuhkan jaminan bahwa barang, jasa, proses, sistem yang digunakan atau personel yang melakukan kegiatan tertentu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, sehingga publik atau konsumen merasa aman dan tidak ragu menggunakan sebuah produk

Harapannya laboratorium pengujian di BBPOPT menjadi rujukan bagi LPHP di seluruh Indonesia, khususnya untuk ruang lingkup agens hayati dan pestisida nabati. Hasil (output) pengujian dari laboratorium bisa menyebutkan bagaimana efektifitas agens hayati atau pestisida nabati yang selama ini digunakan.

 

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00