Menjadi Anggota Dewan FAO, Kado Istimewa Hari Krida Pertanian ke-49
Jakarta-Hari Krida Pertanian (HKP) tahun ini sangat spesial. Bukan hanya diperingati pada saat pandemi tapi pada saat yang bersamaan, Indonesia melalui sidang ke-42 Konferensi Food and Agriculture Organization atau badan pangan dunia yang diselenggarakan secara virtual pada 14 – 18 Juni 202 terpilih sebagai anggota Dewan FAO untuk periode 2021-2024.
Kepercayaan ini seperti menjadi kado istimewa bagi masyarakat pertanian Indoneisa yang tengah memperingati HKP setiap tanggal 21 Juni. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan FAO merupakan kepercayaan yang luar biasa.
Dalam beberapa waktu terakhir, ia melanjutkan, kinerja sektor pertanian yang terus tumbuh positif dinilai FAO sebagai prestasi yang mengagumkan.”Sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Maka penunjukan sebagai anggota dewan ini, kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa,” ungkap Mentan di Jakarta (21/6).
Pertanian Indonesia menurut Direktur Jenderal FAO, Dr. Qu Dongyu sejauh ini mampu menjaga ketahanan pangan dan gizi serta berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu, ia menyampaikan apresiasi atas usaha dan berbagai perkembangan serta pembangunan yang ada.
”Kami apresiasi karena pertanian di Indonesia tumbuh secara pesat,” ujar Dongyu dalam keterangan yang diterima pada Senin, 21 Juni 2021.Indonesia menurut Mentan SYL memiliki potensi sumberdaya pertanian yang sangat berlimpah. Bukan hanya untuk memproduksi kebutuhan bahan pangan tapi juga berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional.
“Di momen yang sangat berarti ini, saya mengajak seluruh komponen pelaku pertanian agar berupaya sekuat tenaga bekerja keras memberikan darma baktinya bagi negeri ini,” ujarnya. HKP tahun 2021 menurutnya menjadi titik balik bagi masayarakat pertanian untuk kembali membaca sejarah bahwa pertanian Indonesia memiliki tradisi dan nilai-nilai luhur.
”Kita memiliki berbagai bentuk kearifan lokal, yang merupakan tradisi yang harus dilestarikan dan dikembangkan serta diwariskan kepada generasi selanjutnya, yaitu gotong royong dan saling bekerja sama. Dua hal tersebut adalah motor-nya sektor pertanian untuk menggerakkan perekonomian nasional,” kata Mentan.
Dengan potensi pertanian dan kekuatan rakyat yang sangat besar tersebut, pria yang biasa dipangil Komandan meyakini bahwa Pertanian Maju, Mandiri, Modern, Petani Sejahtera akan terwujud.