Kementan Dorong Petani Jagung di Aceh Besar Untuk Jadi Penangkar Benih
Kementan terus dorong peningkatan produksi Jagung sebagai upaya untuk menjamin kecukupan pangan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan di tengah tantangan krisis pangan global. Salah satu strategi adalah dengan cara peningkatan produksi menggunakan benih jagung berkualitas yang ditanam oleh penangkar atau produsen jagung baik skala nasional maupun skala kecil.
Terkait itu Zulfikar salah satu petani di Kabupaten Aceh Besar tertarik menjadi penangkar benih jagung yang awalnya termotivasi untuk menyediakan benih secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan benih sendiri dan petani lain di sekitarnya.
Merespon hal tersebut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian melakukan monitoring di kelompok tani teungku meurah Kabupaten Aceh Besar untuk mengetahui proses penangkaran benih jagung hibrida yang di gagas oleh zulfikar.
“Pak Zulfikar yang kurang lebih 6 bulan terakhir menjadi penangkar awalnya termotivasi untuk menjadi petani yang mandiri dalam penyediaan benih dan membantu anggota kelompok tani teungku meurah dalam hal mendapatkan benih yang berkualitas” ungkap Hermis dari Perbenihan Ditjen TP.
Sementara itu Zulfikar ketua kelompok tani teungku meurah mengatakan meskipun baru 6 bulan menjadi penangkar benih sudah menghasilkan benih jagung hibrida varietas Nakula Sadewa 29 sebanyak 1,2 ton. Zulfikar juga menjelaskan sejak menjadi penangkar ia sudah memahami sekitar 80% tentang proses penangkaran benih jagung
yang tadinya sama sekali tidak mengetahui tentang penangkaran benih.
“ Dengan pendampingan dari BPTP selama 6 bulan ini sudah menghasilkan benih jagung hibrida varietas nakula sadewa 29 sebanyak 1,2 ton. Ke depan saya berharap dapat memenuhi kebutuhan benih jagung di Aceh Besar bahkan hingga ekspor” tutur Zulfikar
Hal ini diperjelas oleh Ridwan, selaku Pengawas Benih Tanaman yang menjelaskan bahwa kegiatan penangkaran jagung hibrida ini adalah untuk membantu petani dalam penyediaan benih jagung bersertifikat di wilayah tersebut dan dapat menumbuh kembangkan produsen benih jagung hibrida. Ridwan juga menyampaikan bahwa untuk keberlangsungan dan keberhasilan kegiatan ini perlu adanya dukungan pengawalan dan pendampingan semua pihak terkait.
”Mudah-mudahan kegiatan penangkaran benih jagung pada kelompok tani teungku meurah Aceh Besar ini berhasil dan memenuhi standar mutu sehingga para petani yang menggunakan benih tersebut nanti bisa mendapatkan hasil panen yang optimal dan lambat laun tidak mendatangkan benih dari luar lagi. hasil binaan dari BPTP Provinsi Aceh juga memang harus diawasi peredarannya, meskipun digunakan untuk kalangan sendiri. “Jelas Ridwan
Pada kesempatan lain Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan kegiatan penangkaran benih ini sangat bagus untuk jalankan petani di daerah selain dapat memenuhi kebutuhan benih sendiri juga dapat diorientasikan untuk komoditas ekspor sehingga dapat menambah keuntungan dan kesejahteraan petani dapat meningkat tentunya.
“ Saya harap ini dapat di kembangkan juga di daerah lain sehingga petani bisa memenuhi kebutuhan benihnya sendiri di samping itu banyak keuntungan-keuntungan lain. Dan sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo semua pihak khsusnya yang terakait dengan sektor pertanian baik itu petugas di pusat, petugas di lapangan bahkan petani terus melakukan trobosan-trobosan baru untuk pertanian Indonesia yang maju,mandiri, modern” tutup Suwandi
Penulis : Catur Setiawan, Retno Setianingsih