Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Tim Kantor Staf Presiden Pantau Kegiatan Bantuan Benih Padi di Kabupaten Subang

Subang (11/10) – Dalam rangka penguatan pangan terutama beras sebagai komoditas strategis, Kementan terus berupaya memacu kinerja petani dengan memberikan pengawalan, pembinaan dan fasilitasi bantuan pemerintah dalam melakukan usaha tani. Langkah kongkrit yang telah dilakukan yaitu memberikan bantuan benih padi inbrida bersertifikat di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat untuk mendukung pengembangan korporasi kawasan padi dan Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP).

Haji Otong yang berperan sebagai Ketua KTNA, petani sekaligus pengopkup hasil produksi petani (offtaker/pedagang pengumpul) mengucapkan terima kasih kepada Kementan telah memberikan berbagai fasilitas yang menunjang produksi padi petani di wilayahnya. Beliau juga melakukan pendampingan dan meminta petani yang memiliki lahan hamparan luas agar memaksimalkan penggunaan teknologi pertanian terutama alat mesin pertanian dan memanfaatkan benih bermutu dan bersertifikat. Bahkan bantuan pemerintah seperti bantuan benih Padi varietas Inpari 32 dan Combine Harvester Besar diarahkan untuk memfasilitasi kawasan tersebut sehingga dapat menjadi lahan percontohan, sehingga petani dapat melihat secara langsung dampak positifnya. 

Padi Inbrida varietas Inpari 32 HDB menjadi benih yang digemari oleh petani saat ini karena bobot bulir berat, rendemen tinggi, mudah dijual, tidak mudah diserang burung karena daun bendera tegak serta produktivitas cukup tinggi. Dari hasil penimbangan oleh petani dapat mencapai provitas sebanyak 8,2 ton/ha. Kelemahannya adalah pada saat hujan lebat, batang padi mudah rebah sehingga diharapkan ada varietas baru yang memiliki kelebihan tahan terhadap rebah, tambahnya.

Sambutan positif juga disampaikan oleh Edi Setiawan, wakil Kelompok Tani Jaya Bakti penerima bantuan benih padi inbrida varietas sangat genjah untuk mendukung program OPIP yaitu padi varietas Inpari Sidenuk dan Cakrabuana Agritan. “Varietas Cakrabuana baru pertama kali dikembangkan di Kecamatan Ciasem, sampai dengan saat ini tidak ada kendala budidaya dan tanaman tumbuh dengan baik” ungkapnya. “Mudah – mudahan ke depan semua wilayah di Kecamatan kami dapat melakukan percepatan tanam dengan dukungan benih umur pendek mengingat air tersedia setiap saat” imbuhnya.

Pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah perlu mendapat pemantauan secara intensif agar tepat sasaran dan mendukung target pencapaian produksi padi. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh Tim dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama dengan Tim Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP) dengan melakukan diskusi langsung dan kunjungan lapang pada kelompok tani/gabungan kelompok tani penerima bantuan. Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc menyampaikan bahwa KSP mendapat tugas untuk memantau dan memastikan bahwa program – program prioritas nasional terutama terkait bantuan pemerintah dilaksanakan sesuai target dan ketentuan. 

“Benih yang digunakan dalam bantuan Pemerintah harus bermutu dan bersertifikat agar terjamin kualitasnya. Varietas benih yang diciptakan oleh pemulia yang adaptif terhadap sosial ekonomi masyarakat. Hal ini perlu di dukung oleh penyuluh dilapangan untuk aplikasi teknologi tersebut”. “Kendala – kendala yang dihadapi petani dapat disampaikan langsung ke Tim KSP sebagai bahan pertimbangan Pemerintah untuk perencanaan program selanjutnya” Ujar Bustanul.

Ditempat terpisah, Amirudin Pohan, Direktur Perbenihan menjelaskan bahwa sampai tahun 2022 telah dilepas sebanyak 497 varietas padi. Seluruh varietas padi yang dilepas tersebut, tidak semuanya di kembangkan petani karena tergantung pada preferensi petani, provitas yang dihasilkan, serta tingkat ketahanan terhadap hama dan penyakit. Kegiatan bantuan benih merupakan salah satu cara untuk introduksi atau pengenalan varietas unggul baru sehingga menarik minat petani dan penangkar atau produsen benih. Kedepan diharapkan penggunaan benih bersertifikat padi terus meningkat seiring meningkatnya produksi padi secara nasional.

Ajat Sudrajat selaku Plh. Kepala Bidang Tanaman Pangan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa “Pada tahun 2021 sesuai neraca komoditas padi, Provinsi Jawa Barat mencapai surplus hampir 1 juta ton beras. Potensi peningkatan surplus akan terus diupayakan dengan mengoptimalkan penggunaan benih bersertifikat dan bermutu serta pemanfaatan teknologi modern” harapnya.


Penulis :

1. Vivi Jayanti M/ PBT Muda

2. Wiwit Ekowati/PBT Muda


WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00