Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

SIAP UNTUK TAHUN 2023, MAMBORO PANEN BENIH PADI

Kabupaten Sumba Tengah merupakan salah satu lokasi Kegiatan Food Estate (FE) untuk mendukung penanganan kemiskinan di wilayah tersebut. Kegiatan FE yang dilaksanakan sejak akhir tahun 2020 telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumba Tengah antara lain dengan peningkatan produksi padi.  Dengan lahan baku sawah di Sumba Tengah seluas 7.601 ha, dimana 6.000 ha berada dalam kawasan FE, maka dibutuhkan benih padi setidaknya sebanyak 190 ton. Kekurangan benih dan masalah mutu benih yang tidak memenuhi standar masih menjadi permasalahan dalam peningkatan produksi benih di Sumba Tengah. 

Kepala UPTD Perbenihan Provinsi NTT menyampaikan bahwa penangkaran benih padi di Sumba Tengah dan Pulau Sumba secara keseluruhan sangat rendah.  Oleh karenanya untuk memenuhi kebutuhan benih padi, Pulau Sumba harus mendatangkan 90% benihnya dari luar pulau.  Salah satu penyebabnya adalah adanya hama belalang yang sukar ditangani. 

Menjawab tantangan ini, Direktorat Perbenihan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Tengah memfasilitasi produksi benih padi dengan mengembangkan penangkaran benih padi seluas 25 ha di Kabupaten Sumba Tengah.  Kepala UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Provinsi NTT sangat mendukung kegiatan ini terlebih penangkaran benih padi seluas 25 ha ini dilaksanakan oleh produsen benih baru yaitu Kelompok Tani Ngadu Somba dan Kelompok Tani Kondu Safar 1 yang berlokasi di Desa Manuwolu dan Wendewa Timur, Kecamatan Mamboro. Varietas yang diproduksi adalah Ciherang (kelas BR) seluas 18,6 ha, Cakrabuana (kelas BR) 4 ha dan Inpari 32 (kelas BP) 2,4 ha.

Penanaman dimulai pada 27 Agustus 2022 dan pada 7 Desember 2022 yang lalu calon benih mulai dipanen dengan rata-rata provitas 4,11 ton/ha GKP.  Hasil ini termasuk tinggi mengingat adanya serangan belalang yang tinggi.  Langkah penanganan belalang yang dilakukan oleh kelompok tani dan PPL membuahkan hasil yang menggembirakan.

Gabah yang telah dipanen selanjutnya diproses untuk menjadi calon benih di BBU Waimanu hingga dilakukan pengambilan contoh untuk uji laboratorium, pengemasan dan pemasangan label. Hasil gabah kering panen dari penangkaran kelas BR diperkirakan sebanyak 93 ton, dan dengan penyusutan 25% diperkirakan akan dihasilkan benih padi bersertifikat BR sebanyak 70 ton yang dapat digunakan untuk areal pertanaman seluas 2800 ha.  Benih bersertifikat tersebut akan tersedia dan dapat digunakan mulai akhir Januari 2023 bersamaan dengan kebutuhan benih untuk pertanaman di lahan FE.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan Sumba Tengah sebagai kawasan FE untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern, maka pengembangan produksi benih padi in-situ sangat sesuai dengan arahan Mentan tersebut.  Dengan tersedianya benih padi hasil produksi Sumba Tengah sendiri di akhir tahun 2022, maka benih padi untuk 2023 telah siap sebagian dan pemerintah daerah harus menyiapkan pula kekurangannya


Kontributor: Dina (Pengawas Benih Tanaman Madya)

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00