Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

BERKONTRIBUSI DALAM PENANGANAN STUNTING, DINAS TPH PROVINSI SULAWESI TENGAH KEMBANGKAN PADI KAYA GIZI

PALU-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus menunjukkan keseriusannya dalam penanganan stunting di wilayahnya, baik dalam bentuk pencegahan ataupun penanggulangannya.


Salah satu diantaranya melalui upaya yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah dengan mengembangkan padi kaya gizi melalui bantuan benih varietas Inpari IR Nutrizinc ke tingkat kelompok tani di kabupaten / kota sasaran.


Padi varietas Inpari IR Nutrizinc merupakan Varietas Unggul Baru (VUB) yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan dilepas oleh Kementerian Pertanian sesuai SK Menteri Pertanian Nomor 168/HK.540/C/01/2019.


Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, SP mengungkapkan bahwa merujuk pada data Litbang Pertanian, varietas padi Inpari IR Nutrizinc tersebut memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) mencapai 34,51 ppm, dengan rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm lebih tinggi (± 25%) daripada varietas yang lain. 


“Karena kandungannya diharapkan varietas ini memberikan kontribusi dalam penanganan stunting, pencegahan ataupun penanggulangan, mengingat padi merupakan komoditi pangan utama kita, ungkap Kadis saat ditemui di sela-sela kesibukan di ruang kerjanya, Senin (17/04/2023).


Dijelaskannya, sejak dilepas oleh Kementerian Pertanian, Dinas TPH sudah mulai mengembangkan varietas ini di Sulawesi Tengah pada Tahun 2021, masing-masing di Kabupaten Donggala 300 hektar, Parigi Moutong 300 hektar dan Sigi 200 hektar.


Sementara untuk Tahun 2022, didistribusi untuk lahan seluas 1.100 hektar ke Kabupaten Banggai.


“Jika diasumsikan rata-rata produksi beras sebanyak 2 ton per hektar, maka terdapat sekitar 3.800 ton beras Inpari IR Nutrizinc yang diproduksi di Sulawesi Tengah di Tahun 2021 hingga 2022”, jelas Kadis dengan semangat.


Lebih lanjut dijelaskan Kadis bahwa untuk Tahun 2023 ini akan dikembangkan lagi pada lahan seluas 1.000 hektar yang disebar pada 3 (tiga) wilayah kabupaten masing-masing Kabupaten Banggai Kepulauan seluas 150 hektar, Buol seluas 350 hektar dan Sigi seluas 500 hektar.  


Dari alokasi tersebut kita dapat proyeksikan sekitar total 2.000 ton beras kandungan gisi tinggi yang diproduksi tiga kabupaten tersebut untuk Tahun 2023.


“pemfokusan ketiga wilayah kabupaten tersebut dilakukan dengan pertimbangan ketiganya merupakan 3 (tiga) besar prevalensi stunting tertinggi di Sulawesi Tengah sesuai data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru Tahun 2022 “ jelas putra Parigi Moutong tersebut.

 

“Insya Allah bantuan benihnya untuk Tahun 2023 ini akan kita distribusikan pada semester kedua Tahun 2023 dan diharapkan produksi berasnya kelak, selain dapat diserap di wilayah kabupaten yang bersangkutan diharapkan juga dapat diserap oleh kabupaten disekitarnya” urainya lebih lanjut.


Kadis Menjelaskan pula bahwa pengembangan padi varietas Inpari IR Nutrizinc ini melalui pendistribusian benihnya secara gratis kepada kelompok tani sasaran dilakukan sebagai salah satu bentuk menjalankan peran secara optimal dari Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah di sisi hulu dalam menyiapkan produksi pangan khususnya beras dengan kandungan gizi tinggi, sebagai bentuk kontribusi dalam penanganan stunting di Sulawesi Tengah, 


“Tentunya bantuan benih ini kelak akan menghasilkan beras, dimana kita harapkan peran selanjutnya dari pihak terkait untuk menyerap dan mendistribusikan kepada masyarakat rawan stunting, melalui OPD atau Lembaga terkait lainnya agar tersedia dan dapat di akses oleh masyarakat sasaran” harap Kadis.


Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Provinsi Sulawesi Tengah, Ir Retno Erningtyas Sugyono, MP mengungkapkan bahwa terkait pengembangan padi varietas Inpari IR Nutrizinc, kita juga sudah melakukan penangkaran di beberapa kabupaten melalui petani-petani penangkar kita.


“ya penangkarannya kita lakukan sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan benih varietas ini secara berlanjut sehingga setiap tahunnya bisa dikembangkan di daerah dengan harapan kelak bisa dikembangkan secara mandiri oleh petani-petani kita” urai Kabid. (ikb0423)

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00