Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

KEMENTAN SAMBUT BAIK PROGRAM BNN, GRAND DESIGN ALTERNATIVE DEVELOPMENT (GDAD) DI PROVINSI ACEH


Kementerian Pertanian menyambut baik “ajakan” dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pemberdayaan masyarakat untuk berbudidaya tanaman jagung. Kegiatan pencanangan tanam perdana jagung dilaksanakan di Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh (1/11). Acara ini dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Asisten II Kabupaten Bireuen, Kepala BNNP Aceh, Kepala BNNK lingkup provinsi Aceh, dan instansi terkait.

Kerjasama lintas Kementerian/Lembaga ini dilaksanakan dalam rangka  alih substitusi lahan tanaman narkotika melalui program Grand Design Alternative Development (GDAD). Program diawali sejak 2016 sampai tahun 2025 dan diharapkan dukungan serta sinergitas dari berbagai pihak untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan nilai tambah ekonomi.

Brigjen. Pol. Ir. Sukandar, M.M. selaku Kepala BNN Provinsi Aceh dalam sambutannya menekankan peran aktif semua pihak dalam memerangi. "Walaupun saya belum lama menjabat sebagai Kepala BNNP Aceh namun saya tidak asing lagi dengan Aceh karena dulu pernah bertugas di wilayah Aceh. Saya sangat bangga dengan kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh dan membantu mengurangi penyalahgunaan lahan," ungkap Sukandar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan Alternatif, Brigjen. Pol. Drs. Eddy Swasono, M.M., menambahkan bahwa pilot project GDAG ini difokuskan di tiga kabupaten berdasarkan potensi wilayah, arah pengembangan dan isu strategis yaitu di Kabupaten Aceh Besar, Gayo Luwes dan Bireuen. 

"Dulu kementan aktif berkerjasama dengan kami (BNN) namun sejak tahun 2020 kami sempat loss koordinasi, mungkin karena pengaruh pandemi covid ya. Semoga ke depan dapat kembali bekerjasama," ungkap Eddy pada saat memberikan sambutan di acara penanaman jagung perdana di Kecamatan Juli.

Lokasi pembukaan lahan baru dalam rangka alih substitusi lahan narkotika/ganja untuk ditanami jagung ini terletak di Desa Paya Ru, Paseh, Geulempang Meujiemjiem dan Seunebok Gunci. Pada acara ini dilaksanakan pencanangan tanam pada lahan seluas 3 ha dan selanjutnya akan terus bertambah dengan sumber benih swadaya petani.

Mewakili Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Mochamad Nurhidayat, S.P., M.Si., memberikan sambutan hangat atas ajakan kerjasama ini. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena selain alih fungsi lahan menjadi lahan pertanaman jagung yang insyalloh akan lebih bermanfaat, kegiatan ini juga secara langsung kami harapkan dapat memberikan sumbangsihnya dalam produksi jagung. Oleh karena itu, tahun depan kami siap berkolaborasi dengan BNN, silahkan kelompok tani mengajukan permohonan bantuan sesuai prosedur melalui Dinas Pertanian,” ujar Nurhidayat.

Dihubungi di tempat terpisah, Plt. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Dr. Yudi Sastro, S.P, M.P., menuturkan kesiapannya dalam mengawal pertanaman jagung ini. “Sudah menjadi tugas kami untuk mengamankan pertanaman dari serangan hama penyakit maupun gangguan dampak perubahan iklim berupa banjir atau kekeringan. Jika nanti ada serangan hama penyakit maka kita akan bantu dengan tetap mengutamakan pengendalian secara ramah lingkungan baik itu dengan pestisida nabati, agens pengendali hayati ataupun pestisida biologi. Silahkan kelompok tani mengajukan permohonan melalui petugas POPT secara bertahap sesuai prosedur yang ada,” lanjut Yudi.

Selaras dengan Yudi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Suwandi, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam. “Saat ini lahan pertanian semakin berkurang dan target produksi terus meningkat. Salah satu cara yang dapat kita laksanakan adalah peningkatan IP dan perluasan areal tanam. Ini adalah langkah untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Penggunaan puopuk organik dan bahan pengendali yang ramah lingkungan harus terus dimasifkan agar lingkungan kita tetap terjaga kelestariannya,” jelas Suwandi.

Acara kemudian diakhiri dengan pencanangan tanam perdana oleh masing-masing perwakilan baik dari pusat maupun daerah. Semoga kegiatan yang diprakarsai oleh BNN dengan bekerjasama dengan Kementan ini dapat berjalan lancar dan tentunya diharapkan dapat menambah capaian target produksi jagung.


(Kontributor: Mochamad Nurhidayat, SP, Msi dan Muhamd Baehakhi, SP.)

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00