Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

SISTEM PERTANIAN TERPADU, PENGERTIAN, KONSEP DAN MODEL


Istilah sistem pertanian terpadu mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun sebenarnya seperti apakah yang dinamakan sistem pertanian terpadu. Ada banyak pengertian tentang sistem pertanian terpadu. Namun dalam ulasan ini hanya akan disajikan dua pengertian yang terkait sistem pertanin terpadu. Sistem pertanian terpadu atau dikenal juga dengan istilah pertanian terintegrasi atau integrated farming pada dasarnya merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor pertanian tanaman, ternak, dan ikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya), meningkatkan kemandirian dan kesejahtraan petani secara berkelanjutan (Arimbawa, 2015). Sementara menurut Purba, dkk., (2022) bahwa sistem pertanian terpadu merupakan praktek pertanian yang mengintegrasikan pengelolaan tanaman, ternak dan ikan dalam satu kesatuan yang utuh dan adanya aliran energi biomassa. 

Terdapat empat komponen utama dalam sistem pertanian terpadu, yaitu: manusia, tanaman, peternakan dan perikanan. Keempat komponen tersebut saling terintegrasi. Manusia sebagai motor penggerak jalannya sistem pertanian terpadu yang membutuhkan makanan baik dari tanaman, peternakan maupun perikanan. Tanaman yang diusahakan dalam sistem pertanian terpadu merupakan tanaman yang menjadi sumber makanan, utamanya bagi manusia dan sekaligus dapat menjadi sumber pakan ternak. Peternakan yang dikelola dalam sistem pertanian terpadu ini selain yang memberikan manfaat sebagai sumber makanan bagi manusia, produk sampingnya juga dapat diolah menjadi sumber penyedia unsur hara bagi tanah yang merupakan media bagi tumbuhnya tanaman. Perikanan yang dikelola dalam sistem pertanian terpadu merupakan ikan air tawar yang tidak banyak memerlukan perawatan ekstra namun dapat memanfaatkan nutrisi yang ada dari hasil produk samping sistem pertanian terpadu (Arimbawa, 2015). 


 

Dalam konsep sistem pertanian terpadu dikenal istilah 4F yang merupakan hasil utama yang akan diperoleh dari kegiatan sistem pertanian terpadu. 4F tersebut menurut Arifin (2020) berupa:

a) F1: Food (Makanan)

Food merupakan hasil utama yang akan diperoleh dari kegiatan sistem pertanian terpadu yang akan menjadi sumber pangan bagi manusia. Contohnya hasil dari produk tanaman pangan berupa padi, jagung, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Hasil dari produk hortikultura berupa sayuran dan buah-buahan. Hasil dari peternakan seperti daging ayam, itik, kambing, sapi dan lainnya. Hasil dari budidaya ikan maupun produk hasil perkebunan berupa kelapa, kopi, dan lainnya.

b) F2: Feed (Pakan Ternak)

Feed merupakan hasil yang diperoleh dari produk samping budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan maupun perikanan. Contohnya bekatul merupakan produk samping tanaman pangan untuk makanan ayam ataupun itik maupun ikan.

c) F3: Fuel (Energi dalam Berbagai Bentuk)

Fuel merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan produk samping peternakan maupun tanaman. Contohnya pengolahan produk samping kotoran ternak yang menghasilkan biogas, pengolahan sekam padi yang dapat menghasilkan cuka kayu untuk mengawetkan makanan.

d) F4: Fertilizer (Pupuk)

Fertilizer merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan produk samping peternakan maupun tanaman menjadi pupuk organik padat atau cair. Contoh produk samping kotoran ternak dan sisa serasah tanaman ataupaun jerami yang difermentasikan akan menghasilkan pupuk organik. 

Ada beberapa model integrasi tanaman dengan ternak dalam sistem pertanian terpadu seperti disajikan dalam Gambar 2. Ccontoh lain model pertanian terpadu yaitu agroforestri yang merupakan sistem budidaya tanaman kehutanan, dilakukan dengan tanaman pertanian dan atau peternakan. Model pertanian terpadu lainnya yaitu mina padi yang mengintegrasikan tanaman dengan ikan dan ternak.





Penulis: 1. Asmawati, S.P (Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda, Direktorat Serealia)

              2. Marwanti, S.P (Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda, Direktorat Serealia)

DAFTAR PUSTAKA


Arifin BP. 2020. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Makalah Pertanian Berkelanjutan Sistem Pertanian Terpadu. Melalui https://www.arifinbp.com/662/makalah-pertanian-berkelanjutan-sistempertanian-terpadu.html, diakses pada 10 Juni 2022 pukul 14.26 WIB.

Arimbawa, I. W. P. 2015. Bahan Ajar Mata Kuliah Pertanian Terpadu. Denpasar: Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian. Universitas Udayana. Melalui https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/3cc0d5639fa32b4f803e5b1043dae1e0.pdf, diakses pada 19 Juli 2022 pukul 09.45 WIB.

Purba, D.W., dkk., 2022. Sistem Pertanian Terpadu: Pertanian Masa Depan. Melalui: https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=s-xbEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR11&dq=pertanian+terpadu&ots=p13qXzwyFr&sig=zrhB0tP0rGrPeTbpulrg_8gEuXM&redir_esc=y#v=onepage&q=pertanian%20terpadu&f=false, diakses pada 19 Juli 2022 pukul 09.54 WIB.


WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00