Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Tekan Stunting di Kabupaten Lampung Tengah, Kementan Perbanyak Benih Nutrizinc

Lampung Tengah – Kementan, Tingkat stunting di Indonesia setiap tahun meningkat. Program stunting menjadi program nasional sehingga setiap daerah dapat merancang kegiatan untuk pengentasan stunting. Menurut laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka stunting di Provinsi Lampung sebesar 18,50%. Kabupaten Lampung Tengah dengan 28 kecamatan, 14 kecamatan diantaranya termasuk dalam kondisi stunting. Sebagai salah satu upaya untuk menekan stunting maka diperlukan asupan nutrisi tinggi salah satunya melalui beras nutrizinc yang kaya akan zinc. 

Awal mula pengembangan padi dengan kandungan zinc tinggi berasal dari negara Thailand, Jepang dan Amerika dengan kandungan zinc sebanyak 21ppm. Jekvy Hendra selaku Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Lampung menyampaikan bahwa dengan inovasi dan ketekunan pemulia, Balai Besar Padi Sukamandi menghasilkan padi dengan kandungan zinc tinggi yaitu 29,54 – 34,51 ppm yang diberi nama Inpari Ir Nutri Zinc sesuai SK Menteri Pertanian No 168/HK.540/C/01/2019.

Untuk mendukung pengembangan padi nutrizinc, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melakukan perbanyakan benih sumber Inpari IR Nutrizinc seluas 15 hektar di Provinsi Lampung, Banten dan Gorontalo. Perbanyakan benih sumber di Provinsi Lampung telah dilaksanakan sejak bulan April 2022 di Kabupaten Lampung Tengah seluas 5 ha.

Gerakan panen benih sumber Inpari IR Nutrizinc dilakukan pada hari Jumat, 26 Agustus 2022 di Kelompok Tani Tani Maju di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah sebagai langkah kongkrit untuk mensosialisasikan program kerjasama yang telah dilaksanakan, serta diseminasi bagi petani di sekitar wilayah tersebut sehingga petani tertarik untuk menerapkan teknologi budidaya tepat guna. Dengan hasil ubinan mencapai 5 ton/ha (GKP), cukup tinggi untuk hasil produksi benih sumber dan diharapkan menarik minat petani sekitar.

Andi M Saleh, selaku perwakilan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengungkapkan bahwa kegiatan kerjasama ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan penyediaan benih sumber secara insitu dengan pendampingan teknologi dan penerapan hasil inovasi dari Badan Litbang untuk menghasilkan benih sumber bermutu.

Pengembangan padi Inpari IR Nutrizinc belum berjalan secara optimal karena bulir padi lebih kecil jika dibandingkan bulir padi varietas lain sehingga minat petani untuk menanam masih rendah. Perwakilan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Nurhasan berharap agar padi nutrizinc dapat dimasukkan dalam kategori padi khusus dengan pengaturan harga jual yang lebih tinggi dibanding padi varietas umum yang beredar di masyarakat.

Hal senada juga disampaikan oleh Nyono Rahadi sebagai Kepala Kampung Liman Benawi. Padi nutrizinc memiliki manfaat sangat besar khususnya di konsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah bayi kekurangan gizi sehingga pertumbuhan bayi tetap normal. Akan tetapi nilai jual yang sama dengan beras umum, sehingga kurang memberikan keuntungan yang signifikan bagi petani.

Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan sinergi dan kolaborasi antar instansi seperti Kementan, BKKBN, dinas sosial, PKK, Puskesmas dan instansi terkait sehingga program pemanfaatan beras stunting dapat menyentuh masyarakat secara langsung dan memiliki pangsa pasar tersendiri. Pada akhirnya harga yang terbentuk merupakan harga khusus, imbuh Andi. 

Tahun 2024 ditargetkan Provinsi Lampung tidak ada stunting. Dukungan pemerintah pusat dilakukan melalui pengembangan padi biofortifikasi seluas 150.000 ha di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2023. Diharapkan peran serta aktif masyarakat terutama petani dan petugas pendamping daerah untuk terus mengembangkan padi nutrizinc secara luas dan menjadi bagian kebutuhan masyarakat.

Seiring dengan pesan Menteri Pertanian RI bahwa Indonesia selamat dari krisis pangan global. Hal ini tidak luput dari program Pemerintah agar masing – masing rumah tangga dapat membangun sumber pemenuhan kebutuhan pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk menanam komoditas sesuai kebutuhan serta melakukan budidaya tanaman yang memiliki kandungan khusus. Selain itu terdapat kreatifitas dari Kelompok Tani Wanita (KWT) agar dapat mengolah produk pangan seperti roti, kue atau snack berbahan tepung gandum beralih menjadi tepung dari beras nutrizinc. “Substitusi impor sekaligus bermanfaat untuk kesehatan terutama mencegah stunting” tekan beliau.

Suparyono, Camat Trimurjo menginformasikan bahwa Kampung Pujo Basuki merupakan wilayah yang paling banyak terkena stunting. Beliau optimis stunting dapat diturunkan dengan mengkonsumsi beras nutrizinc. Selain itu, Kecamatan Trimurjo akan mendukung program dengan memaksimalkan anggaran yang sudah dialokasikan dari ABT sebanyak 20% atau diintegrasikan dengan program Program Keluarga Harapan (PKH) untuk ketahanan pangan.

Program perbanyakan benih sumber Inpari Ir Nutrizinc diharapkan dapat berkembang luas ditingkat petani sehingga dapat mendukung kegiatan biofortikasi untuk menekan angka stunting di setiap wilayah terutama daerah – daerah yang memiliki tingkat stunting tinggi.

Penulis: vivi (Direktorat Perbenihan tanaman pangan)



WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00