Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Petani Kabupaten Takalar Gembira Bisa Tanam Padi Empat Kali Dalam Setahun

Upaya mendorong produksi pertanian terus dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai terobosan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada beras. Tantangan perubahan iklim dan kondisi geopolitik global memberikan ancaman terhadap hadirnya krisis pangan global. Sebagai langkah untuk menghadapi kondisi yang ada, Kementerian Pertanian sejak tahun 2021 mendorong gerakan empat kali tanam dan empat kali panen dalam setahun dengan mengalokasikan anggaran APBN untuk 10.000 ha yang dikenal dengan nama Gerakan IP400. Gerakan IP400 yang dimaksudkan untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri melalui usaha percepatan tanam dan percepatan panen dengan mengoptimalkan potensi lahan yang memiliki sumberdaya air sepanjang tahun. Pada tahun 2022, Gerakan IP400 dialokasikan pada 150.000 ha oleh Pemerintah.


Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu pelaksana kegiatan IP400 dari anggaran pusat. Nurhayati, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar menjelaskan bahwa Kabupaten Takalar memperoleh alokasi sebanyak 67 ha. Pengembangan IP400 dilaksanakan pada lahan-lahan sawah yang telah mencapai IP300 dan didukung oleh sumber pengairan yang tersedia sepanjang tahun, demikian ujarnya saat mengikuti monitoring kegiatan Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman Padi dengan pola IP400. Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan bahwa para petani yang mengikuti kegiatan OPIP padi IP400 sangat antusias dan mendukung kegiatan tersebut karena para petani memperoleh peningkatan pendapatan. 


Pelaksanaan IP400 di Kabupaten Takalar sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa Program IP400 merupakan upaya dan terobosan meningkatkan produksi padi secara nasional. Dengan pola empat kali tanam dan empat kali panen. Faktor waktu dan kedisiplinan petani akan sangat menentukan keberhasilan program. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, pada awal program menjelaskan pelaksanaan IP400 dikembangkan pada lahan sawah dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun baik dengan memanfaatakan jaringan irigasi teknis maupun menggunakan pompanisasi, lokasi pertanaman bukan merupakan daerah endemik hama dan penyakit, dan pelaksanaanya diupayakan pada hamparan lahan sawah. Dengan memanfaatkan benih padi berumur pendek (genjah/super genjah) dan dilakukan dengan percepatan tanam dan panen dengan mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian. Dan yang terakhir dengan memitigasi dan mengantisipasi organisme pengganggu tanaman maka potensi keberhasilan program sangat tinggi. 


Saat ini pelaksanaan kegiatan OPIP IP400 di Kabupaten Takalar telah memasuki musim tanam keempat. Menurut Hasim Bantappu yang merupakan Ketua Kelompok Tani Bontokaddapepe, Desa Bontokaddapepe Kecamatan Galesong Utara, sebelumnya mereka hanya mampu memanfaatkan lahan untuk tanam tiga kali dan ada kira-kira dua lahan tidak dimanfaatkan. Tapi saat diikutsertakan dalam program OPIP dimana petani bisa mengoptimalkan pemanfaatan lahan sawah menjadi empat kali tanam dan empat kali panen, mereka menyambut gembira. Jaringan irigasi yang berasal dari Daerah Irigasi Kampili yang memiliki ketersediaan air sepanjang tahun dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengairi sawah-sawah petani. Lebih lanjut dijelaskan oleh Hasim Bantappu bahwa rata-rata produktivitas petani saat panen mencapai di atas 6 ton per ha. Dalam pelaksanaan kegiatan OPIP, menurutnya memang ada masalah hama dan penyakit seperti blast dan hama tikus pada awal pertanaman. Namun dengan kebersamaan kelompok tani dan koordinasi dengan penyuluh dan POPT setempat, hal tersebut dapat dikendalikan  Mereka berharap dengan kegiatan IP400 ini bisa memberikan pendapatan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.


Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syarifuddin, Ketua Kelompok Tani Bontorita, Desa Aeng Batu-Batu Kecamatan Galesong Utara. Mereka terbiasa memanfaatkan benih padi genjah untuk pertanaman padi. Sebelumnya mereka selama 1,5 bulan tidak setelah musim tanam ketiga membiarkan lahannya kosong tidak ditanami. Namun dengan adanya program IP400 ini, petani bersyukur bisa mengoptimalkan pemanfaatan lahannya untuk bertanam empat kali. Pada kesempatan tiga musim sebelumnya mereka bisa memperoleh hasil panen 6 sampai 7 ton per ha. Menurut H. Amri, penyuluh pertanian yang membina wilayah Desa Aeng Batu-Batu,dengan memanfaatkan sumur pompa dangkal untuk pertanaman musim keempat bisa dilaksanakan. Lebih lanjut menurutnya, petani sangat antusias mendukung kegiatan ini karena ada manfaat yang mereka peroleh, yaitu mereka bisa memanfaatkan lahannya dengan optimal dan nantinya bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik dari sebelumnya. 

Oleh: Fitrah Gunadi (Fungsional PMHP Ahli Muda)



WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00