Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

BERAS ANALOG SEREALIA, RAGAM PANGAN KITA

Indonesia sangat kaya dengan bahan pangan sumber karbohidrat. Selain padi, terdapat komoditas sumber karbohidrat lainnya yang bisa dimasak seperti beras, misalnya dikukus. Beras dari bahan non padi inilah yang kemudian dikenal dengan istilah  beras analog. Beras analog dapat dibuat dari jagung, sorgum, hanjeli, singkong, talas, porang dan sebagainya. Warna beras analog tidak seputih beras biasa. Bentuk fisik dari beras analog yang menyerupai butiran beras biasa secara psikologis seperti makan nasi biasa. 

Beras analog dapat dimanfaatkan sebagai produk diversifikasi pangan (pengganti beras) dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing orang. Dengan adanya beras analog kita akan mengenal yang namanya beras jagung, beras sorgum, beras hanjeli dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa penjelasan terkait beras analog. Beras analog ini dapat dijumpai di berbagai platform marketplace. 

a. Beras Jagung

Jagung merupakan sumber kalori pengganti atau suplemen bagi beras. Kandungan kimia jagung cukup baik untuk dijadikan bahan pangan.  komposisi kimia jagung sebagian besar terdiri dari pati 54,1-71,7%, protein 11,1-26,6%, lemak 5,3-19,6%, serat 2,6-9,5%, abu 1,4-2,1%.  Komposisi tersebut sangat tergantung pada faktor genetik, varietas dan kondisi penanamannya.  Dengan demikian jagung merupakan sumber pangan berenergi dan potensial yaitu disamping sumber gula atau karbohidrat juga mengandung protein dan lemak yang cukup tinggi. Karena itu jagung dapat diolah menjadi bahan pangan laternatif yaitu mengolah jagung menjadi beras jagung  instan


b. Beras Sorgum

Sorgum merupakan tanaman biji-bijian (serealia) yang menghasilkan biji dengan kandungan karbohidrat yang setara padi tetapi dengan berbagai keunggulan yang dapat menjadikannya karbohidrat sehat. Biji sorgum mengandung protein, vitamin B dan zat besi yang lebih tinggi dari beras. Biji sorgum terutama yang berwarna mengandung senyawa fenolik tinggi yang berfungsi sebagai antioksidan. Biji sorgum menghasilkan karbohidrat yang bebas gluten, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi pangan bebas gluten bagi penyandang autisme.


Beras dan tepung sorgum sangat sesuai untuk pangan masyarakat perkotaan yang mengalami over nutrisi. Kandungan pati sorgum sebagian berupa “resistant starch” yang tidak mudah dicerna sehingga dapat mengenyangkan lebih lama tanpa menambah kalori. Sorgum juga mempunyai indeks glikemik antara 50-60 yang lebih rendah dari beras dari padi sehingga tidak cepat menaikan gula darah (Diolah dari berbagai sumber).

Oleh: Dr. Rachmat, S.Si M.Si

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00