Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

SEMANGAT MEMBARA PRODUKSI BENIH SORGUM, SIAP MENDUKUNG PENGEMBANGAN SORGUM 2023

Pengembangan tanaman pangan di era Menteri Pertanian SYL tidak hanya sekedar pajale, tetapi menjadi PAJALEGONG, padi-jagung-kedelai-sorgum-singkong.  Bahkan Bapak Presiden RI secara khusus menyoroti sorgum sebagai bahan subtitusi gandum, dimana gandum hingga saat ini masih menggantungkan pada impor.  "Bapak Presiden minta dibuatkan roadmap pengembangan sorgum sampai tahun 2024. Di situ di tahun 2023 disiapkan lahan 115 ribu ha dan tahun 2024 itu 154 ribu ha," kata Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, pada Agustus 2022 lalu.

Untuk melaksanakan arahan tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menindaklanjuti dengan memprogramkan pengembangan budidaya sorgum seluas 15 ribu hektar pada tahun 2022, 115 ribu hektar dan 150 ribu hektar berturut-turut pada tahun 2023 dan 2024.  Dengan adanya peningkatan target luas tanam, maka kebutuhan benih juga semakin banyak, sehingga harus disiapkan sebelum jadwal tanam tiba.

Untuk menghasilkan benih yang bermutu tinggi dalam jumlah yang cukup, diawali dengan penyediaan benih sumber dan tersedianya produsen benih sorgum yang kompeten dan memiliki kapabilitas yang memadai.  Untuk tujuan tersebut, Direktorat Perbenihan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Produksi dan Sertifikasi Benih Sorgum di Maros, Sulawesi Selatan pada 11 hingga 14 Oktober 2022.  Bimbingan teknis dihadiri oleh perwakilan Balai Benih dan Pengawas Benih Tanaman dari 7 provinsi sasaran tanam sorgum.  “Produksi dan sertifikasi diangkat menjadi topik bimtek karena Kami melihat tanpa teknik produksi yang baik dan benar, sehebat apapun pengawasan mutu benih, maka tidak akan dihasilkan benih bermutu dalam jumlah yang cukup” demikian penjelasan Catur Setiawan mewakili Direktur Perbenihan Tanaman Pangan dalam pembukaan bimtek.  Bimtek ini diselenggarakan dalam rangka pelaksaanaan kerjasama produksi benih sumber sorgum antara Direktorat Perbenihan dengan Dinas Pertanian provinsi dalam menyiapkan benih untuk budidaya tahun 2023 dan 2024.

Narasumber adalah para peneliti yang sekarang bergabung ke BRIN dan Kepala Balitsereal Maros sekaligus sebagai tuan rumah untuk praktek pemeriksaan pertanaman dan processing benih sorgum. Dalam bimtek ini disampaikan materi tentang tata cara produksi benih sorgum meliputi pilihan varietas sesuai dengan sifat-sifat, syarat lahan, teknik roguing, penentuan waktu panen, cara pengeringan dan sortasi benih serta pengemasan benih. 

Salah satu hal menarik yang sejak awal ditunggu peserta adalah cara penanganan hama burung. Dr. Ramlah Arief memberikan trik untuk mengelabui burung adalah dengan membungkus malai, menggunakan lokasi lahan yang berbeda untuk setiap tanam sehingga tidak dikenali oleh burung dan tanam bersamaan dengan jadwal tanam padi untuk memecah minat burung. M. Amin, peserta dari NTB mengusulkan penggunaan drone untuk mendeteksi dan mengusir burung.

Untuk menghasilkan benih dengan vigor tinggi, narasumber menyarankan panen dilakukan sekitar 3 hari setelah masak fisiologis, pengeringan dilakukan dua kali untuk menurunkan kadar air secara perlahan menggunakan blower dan panas dengan suhu tidak lebih dari 40oC.  Penurunan kadar air yang terlalu cepat dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio benih. Pengeringan dengan sinar matahari dilakukan selama 3 hari dengan membolak-balik benih.

Produsen benih dan Pengawas Benih Tanaman harus sama-sama memahami teknis produksi dan regulasi perbenihan.  Sinergi antara produksi yang baik dan benar dan adanya pengawasan mutu akan memberikan jaminan benih bersertifikat yang dihasilkan memuaskan konsumen benih. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi dalam salah satu kesempatan menyampaikan bahwa jaminan mutu benih melalui sertifikasi benih harus menjadi faktor pendukung pelaksanaan program pengembangan budidaya komoditas tanaman pangan, untuk itu pembinaan produsen dan pengawasan mutu benih harus dilakukan secara terus menerus.

Selesai bimtek ini, peserta pulang dengan membawa benih sumber sorgum untuk ditanam menjadi benih bersertifikat dan selanjutnya dikembangkan di provinsi masing-masing.

Kontributor: Dina

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00