Panen Raya Jagung di Minahasa Utara "Mari jo bakabon dan mari jo baternak"
Minahasa utara (26/8). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di dampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Kasdam VII/Wirabuana Brigjen TNI Supartodi dan Bupati Minahasa Utara Vonnie Aneke Panambunan melakukan Gerakan Tanam dan Panen Jagung bersama Kementerian Pertanian RI, TNI AD dan Pemprov Sulut dalam rangka Kedaulatan Pangan, Panen Jagung dilaksanakan di lahan seluas 400 ha dan penanaman jagung hibrida secara simbolis di lahan seluas 15.000 ha, di Desa Tontalete, Kec. Kema, Kab. Minahasa Utara, penanaman ini menandai Gerakan Tanam Jagung di Kabupaten Minahasa Utara. Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pertanian Prov. Sulut, Kapolres Kab. Minahasa Utara, Danrem 131/Stg, Kasiter Rem 131/Stg, Paban Ster Mabes TNI AD, Dandim 1310/Btg, para Babinsa pendamping , KTNA Kab. Minahasa Utara serta Masyarakat Kelompok Tani.
Selamat Bakudapa di bumi nyiur melambai !! Demikian salam khas Sulawesi utara mengawali sambutan Gubernur sulut yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pertanian Pemrov Sulut, agenda ini sangat strategis dan konstruftif karena agenda ini merupakan salah satu wujud aktualisasi nyata dari komitment kita bersama untuk terus memaajukan sektor pertanian dan peternakan di bumi nyiur melambai ini sebagaimana yang telah dituangkan dalam visi dan misi pembangunan daerah tahun 2016-2021 serta sejalan dengan program oprasi daerah selesaikan kemiskinan.
Dalam sambutanya Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa hari ini kami berbahagia melihat panen sudah meningkat, untuk panen jagung tahun lalu hanya 5.000 ha sedangkan untuk tahun ini sampai dengan hari ini sudah mncapai 9.000 ha dan saya minta di akhir tahun mencapai 20.000 ha’ Tegasnya. Lebih lanjut Mentan mengatakan bahwa tahun depan pemerintah akan menambah bantuan 100.000 ha untuk Sulawesi Utara tetapi dengan syarat produksi tahun ini meningkat” ujarnya. Di sela-sela sambutanya Mentan melakukan dialog dengan para petani, keluhan dari Ketua KTNA Kab. Minahasa Utara yang mengatakan bahwa sulitnya mendapat pupuk beberapa bulan ini, menanggapi hal tersebut, Mentan meminta distributor pupuk di Sulawesi Utara untuk selalu menyedikan pupuk untuk petani, “apabila ada distributor yang tidak mendistribusikan pupuk kepada petani, izin distribusinya di cabut “tegasnya. Mentan juga menyampaikan pesan bapak Presiden kepada seluruh masyarakat dan Petani bahwa Presiden memerintahkan kita (pemerintah) harus berpihak kepada rakyat kecil, kita harsus bantu mereka, dia adalah saudara kita, jangan biarkan mereka menangis sendirian, kita harus hadir ditengah mereka.
Sementara itu ditempat yang sama dalam sambutanya Bupati Minahasa Utara menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dan strategis mengingat Kabupaten Minahasa Utara sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan khususnya di sektor pertanian “ ini sebagai implementasi visi pembangunan daerah yaitu Minahasa Utara menjadi kabupaten agribisnis, pariwisata dan industri secara berkelanjutan di tahun 2021.
Pada kesempatan itu pula Mentan Menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para Petani yaitu : Motor Roda Tiga 28 unit, Traktor Roda Dua 150 Unit, Pompa Air 36 Unit, Rice Transplanter 16 Unit, Combine Harvester Kecil 237 Unit, Combine Hervester Sedang 90 Unit, Power Trhreser 30 Unit, Cornsheler 480 Unit,
Mengakhiri kunjunganya di Provinsi Sulawesi Utara, bertempat di ruang Mapaluse kantor Gubernur Sulut. Menteri Pertanian memipin rapat koordinasi pangan yang dihadiri oleh Gubernur Olly Dondokambey; Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti; Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Sulaiman Agusto; kepala divisi regional Bulog Gorontalo, para komandan kodim di Provinsi Gorontalo; kepala dinas pertanian provinsi dan kabupaten/kota; badan koordinator penyuluh dan badan pelaksana penyuluhan pertanian dan pihak-pihak terkait. Pada rakor itu Mentan mempertanyakan kesanggupan dan kesiapan para Kepala dinas Pertanian Kab/kota terkait Luas Tambah Tanam di masing-masing Kab/kota selain itu Mentan mengatakan petani jangan takut hasil produksi tidak terserap karena pihaknya sudah bekerja sama dengan swasta yang berjanji menyerap 8 juta ton jagung rakyat.
“Saya bantu semuanya, alat dan lainnya. Kalau produktivitas semakin meningkat, dukungan juga bertambah. Tapi kalau menyusut kami tak segan menarik semua bantuan,” ujarnya. (Humas TP)