Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Sukses Budidaya Tanaman Sehat di Tanah Dewata

Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, perkembangan budidaya tanaman sehat di Indonesia kian pesat. Minat petani untuk melakukan budidaya tanaman sehat terus meningkat. Ditambah lagi kesadaran mengonsumsi pangan sehat terus meningkat di kalangan masyarakat Indonesia. Menunjukkan tingginya potensi pangsa pasar produk pangan sehat saat ini.

 

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sangat mendukung perkembangan budidaya tanaman sehat di Indonesia. Bambang Pamuji selaku Plt. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan menyampaikan bahwa instansinya terus mendorong perkembangan budidaya tanaman sehat di Indonesia. “Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan memiliki sejumlah program unggulan untuk mendukung dan memasifkan berkembangnya budidaya tanaman sehat dan pertanian ramah lingkungan di Indonesia, antara lain Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT (P4) dan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS)”, sebut Bambang.

 

Lilik Retnowati selaku Koordinator Data dan Kelembagaan POPT, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menjelaskan Dem Area BTS merupakan salah satu program unggulan yang mendukung upaya pertanian berkelanjutan. “Dem Area BTS merupakan kegiatan yang memberikan contoh langsung aplikasi pembenah tanah organik, pupuk hayati dan bahan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT) alami dalam pertanian berkelanjutan yang tidak lagi mengandalkan input kimiawi. Sekaligus menjalankan amanah UU No. 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan”, ujar Lilik.

 

“Tahun ini, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan kembali meluncurkan Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat. Sebanyak 11 Provinsi berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan total luasan 15680 Ha dan diikuti oleh lebih dari 400 kelompok tani/gabungan kelompok tani. Harapannya ke depan kegiatan budidaya tanaman sehat semakin masif dan dapat direplikasi secara mandiri oleh petani di seluruh Indonesia”, jelas Lilik.

 

Salah satu provinsi yang berpartisipasi dalam Kegiatan Dem Area BTS adalah Provinsi Bali. Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali Sri Wachjuni turut menyampaikan rasa syukurnya petani Bali dapat menjadi bagian dari kegiatan demplot BTS ini. “Terdapat 13 Kelompok Tani yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota dengan total luasan 490 Ha di Provinsi Bali yang menjadi peserta Kegiatan Dem Area BTS. Alhamdulillah sebagiannya sudah mulai memasuki masa panen pada bulan Juni dan Juli ini. Sebagai contoh Kelompok Tani Subak Tinggarsari di Kabupaten Buleleng berhasil panen sebesar 7,6 ton/Ha GKP meningkat dari sebelum mengikuti kegiatan BTS sebesar 7,3 ton/Ha GKP”, sebut Sri Wachjuni.

 

“Panen yang melimpah membuktikan bahwa meskipun telah terjadi pengurangan penggunaan pupuk kimia hingga 50% serta tidak menggunakan pestisida kimia dan mensubstitusikannya dengan penggunaan pestisida biologi dan pestisida nabati selama kegiatan BTS berlangsung, ternyata tidak mengurangi hasil panen justru meningkat dari hasil panen sebelumnya. Di sisi lain juga tidak ada lonjakan hama yang terjadi meski tidak menggunakan input kimia untuk pengendaliannya”, ungkap Sri Wachjuni.

 

Ketut Sutiama yang merupakan Ketua Kelompok Tani Subak Tinggarsari terima kasihnya dapat mengikuti kegiatan Dem Area BTS tahun ini. “Kami siap melaksanakan kegiatan Budidaya Tanaman Sehat secara swadaya karena sudah merasakan langsung manfaatnya serta harapan kami kegiatan pertanian ramah lingkungan seperti ini juga semakin banyak dilaksanakan oleh kelompok tani lainnya”, pungkas Ketut.

 

Tidak hanya Kelompok Tani Subak Tinggarsari yang merasakan manfaat kegiatan Dem Area BTS tersebut di provinsi Bali. Kelompok Tani Subak Alis Bintang di Kabupaten Bangli juga berhasil memperoleh panen yang berlimpah. “Terima kasih atas bantuan dari kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sehingga kami dapat sukses panen sebesar 8,4 ton/Ha GKP lebih besar dari panen sebelumnya yang hanya berkisar 7 ton/Ha GKP”, ungkap I Wayan Remug selaku Ketua Kelompok Tani Subak Alis Bintang.

 

Fungsional POPT UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali Agus Supangkat, mengharapkan agar kegiatan Budidaya Tanaman Sehat di Provinsi Bali terus menggeliat. “Dengan kesuksesan panen dari hasil Dem Area BTS yang dirasakan kelompok tani peserta kegiatan, harapan kami ke depannya kegiatan pertanian ramah lingkungan seperti ini akan terus dilaksanakan dan semakin masif meskipun secara sawadaya/mandiri”, sebut Agus.

 

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi terus mendorong dan mendukung praktek-praktek budidaya tanaman sehat yang ramah lingkungan. “Dengan semakin meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya budidaya tanaman sehat demi keberlanjutan pertanian, diharapkan juga kesejahteraan petani turut meningkat karenanya. Dengan demikian, hal ini turut mendukung percepatan terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern. Hal ini, sesuai arahan Mentan SYL produksi pangan harus jalan terus tetapi hal-hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani juga harus dilakukan karena mereka ujung tombak ketahanan pangan negara kita", tegas Suwandi.

 

(Kontributor : Ronny Rianto, S.Si.)

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00