Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Demplot Varietas Ubi Kayu Kementan, Pacu Pelepasan Varietas Lokal Manggu Sukabumi


Sukabumi (6/9) Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi panen demplot benih 12 varietas ubi kayu di Kelompoktani Usaha Bersama, Desa Cimanggu, Kec. Cikembar, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. 

Panen dihadiri oleh Direktur Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Sukabumi beserta jajaran, Pengawas Benih Tanaman, PPL, Kepala UPTD Cibadak, dan petani di Kecamatan Cikembar Sukabumi.

Direktur Perbenihan, Yudi Sastro, sangat mengapresiasi Kelompoktani Usaha Bersama, Desa Cimanggu, Kec. Cikembar, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang telah berhasil panen demplot benih 12 varietas ubi kayu yang terdiri dari 5 varietas unggul nasional (varietas Malang-4, UJ-5, Adira 1, Litbang UK2, Vamas 1) dan 5 varietas unggul lokal Sukabumi (varietas manggu, hawar Bandung, Robin, gajah, gebang, celeng) di lahas seluas 1 Ha dari total pertanaman ubi kayu 10 ha.

“Demplot ini tujuannya untuk sosialisasi dan pengenalan varietas ubi kayu kepada petani, sehingga dapat menentukan varietas apa yg cocok dikembangkan, baik untuk keperluan konsumsi maupun industri pangan serta tinggi produktivitasnya, ungkap Yudi Sastro.

Hal ini sesuai arahan Direktur Jenderal, Suwandi bahwa , “Kementerian Pertanian (di bawah kepemimpinan SYL) terus mendukung pengembangan Ubi Kayu melalui program “Kawasan Ubi Kayu Berbasis Korporasi Petani yang dikelola secara kelembagaan dari hulu (benihnya) hingga hilir (pasar)”, terang Yudi.

“Data ekspor ubi kayu 5 tahun terakhir mencapai 86,3 juta ton, dengan eksport tertinggi tahun 2021 tembus 291,6 juta ton ke Negara Australia, Bahrain, Belgia, China, Timor-Timur, Jerman, Hongkong, Malaysia, Belanda, Filifina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Srilangka, Swedia, Taiwan, demikian dikatakan Suwandi secara terpisah di Jakarta.

Yudi juga menegaskan, bahwa “Benih menjadi salah satu faktor penentu peningkatan produktivitas tanaman. Untuk ketersediaan benih ubi kayu bersertifikat saat ini masih sangat terbatas.

Ini menjadi Peluang emas bagi petani Kab Sukabumi, agar dapat memanfaatkan lahan seoptimal mungkin untuk memenuhi pasokan benih ubi kayu bersertifikat secara insitu (hulu), sehingga meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani Sukabumi, tambah Yudi.

“Keuntungan ganda petani memproduksi benih bersertifikat ubi kayu yakni : 1) Disamping menghasilkan produksi umbi konsumsi, sekaligus 2) tanam untuk benih bersertifikat (bentuk stek), yang dapat menjamin kemurnian varietasnya”, pungkas Yudi.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pertanian Sukabumi, yang diwakili oleh Imas Latifah mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mengalokasikan bantuan berupa pembelian benih sumber, pupuk dan pestisida, pengolahan tanah dan pemeliharaan kepada kelompok tani.

“Sukabumi sangat potensial menjadi salah satu sentra pengembangan ubi kayu di provinsi Jawa Barat, terlebih permintaan ubi kayu lokal Sukabumi varietas Manggu semakin meningkat setiap tahunnya bahkan sudah menembus pasar ekspor ke luar negeri, kata Imas.

Imas optimis, akhir tahun ini ditargetkan dapat dilepas varietas unggul lokal Sukabumi “Manggu”, yang telah berkembang di masyarakat cukup lama dan telah terdaftar sebagai varietas lokal Sukabumi. 

Ke depan, “Petani ubi kayu di Sukabumi dapat mengoptimalkan lahan sekitar untuk memasok ketersediaan benih dan dapat naik kelas menjadi petani penangkar benih bersertifikat dan tentu menjadi nilai tambah untuk petani, harap Imas.

Menurut Umo Safrudin, Ketua Kelompoktani Usaha Bersama, sebagai petani sangat terbantu dengan adanya program ini, dirinya selalu mendukung program pemerintah untuk memajukan sekor pertanian terutama dalam pengembangan ubi kayu di Cikembar, Sukabumi.

“Selama ini, kami kebanjiran order permintaan benih dan umbi Varietas Manggu yang sangat digemari dan cocok untuk keripik. Dengan membuat benih bersertifikat kali ini, maka selain umbi, bisa menjual benih bersertifikat yang dijamin mutunya dengan selisih kenaikan harga berkisar Rp.300-400 rupiah per stek (ukuran 20-30 cm).

Kontributor, Retno Setianingsih, Catur Setiawan, Dina

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00