Semangat Petani Mereplikasi Kegiatan Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT (P4)
Kelompok Tani (Poktan) Dwi Tunggal di Desa Purbasakti Kecamatan Abung Surakarta Lampung Utara adalah salah satu Poktan yang mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan) melalui kegiatan P4 tahun 2021. Hingga saat ini, semangat petani untuk meneruskan kegiatan P4 tetap tinggi. Terlihat dari produksi agens hayati sebanyak 6 kali hingga saat ini dan petani berharap masih akan terus diperbanyak untuk pertanaman padi, jagung, ubi kayu dan sayuran.
Kepala BPTPH Lampung, Muhadi mendorong dan memotivasi kepada petani agar agens pegendali hayati (APH) terus dikembangkan. "Kalo dirasa hasilnya baik pengendalian dengan agens hayati, kita bisa terus kembangkan untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan OPT", jelas Muhadi.
Pada kesempatan lain, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melalui Subkor Data dan Informasi OPT, Tuminem mengharapkan kegiatan P4 ini dapat memberi semangat dan manfaat buat poktan yang mendapat bantuan dan mereplikasi kegiatan ini bagi poktan yang lain. "Semangat petani dalam melakukan replikasi P4 tetap terjaga, sehingga pengembangan dan pemanfaatan APH untuk mengendalikan OPT dapat memasyarakat, tujuan dari memasifkan APH insitu yaitu melalui pemberdayaan petani ini”, pungkas Tuminem.
Ketua Poktan Dwi Tunggal, Surono menjelaskan bahwa awal dari pengembangan kegiatan ini mencoba terlebih dahulu perbanyakan Paenibacillus, Trichoderma dan PGPR. Pengembangan dan pemanfaatan agens hayati ini diikuti oleh kelompok tani lainnya antara lain Poktan Kresno Maju, Karya Maju, Sri Makmur, Sido Rukun, Marga Dusun, dan Sri Mulyo. "Alhamdulilah kami bisa perbanyak agens hayati sendiri terutama Paenibacillus, Trichoderma dan PGPR. Perbanyakan tiap bulan bisa mencapai 200 liter dari hasil isolat kegiatan yang lalu, dan kami berhasil memberikan pelatihan kepada anggota kelompok dan poktan lain secara bersama-sama untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan agens hayati dan bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia", jelas Surono.
Dalam kesempatan lain, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan memberikan dorongan dan motivasi dalam kegiatan P4 ini. “Kami sangat mengapresiasi kelompok tani Dwi Tunggal ini dalam mengembangkan dan memanfaatkan APH serta menerapkan prinsip PHT sehingga keseimbangan agroekosistem terjaga dan melatih petani mandiri”, ungkap Takdir.
Kontributor : Widia Herhayulika, S.P. (POPT Ahli Muda)