Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi) Mendukung Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia

Permasalahan kekurangan gizi merupakan permasalahan serius bagi Indonesia. Sekitar 30% penduduk dunia termasuk Indonesia, terutama anak-anak, berisiko menderita kekurangan gizi Zn. Proporsi Berat Badan Lahir Rendah (<2500 gram/BBLR) mengalami kenaikan dari 5,7% pada 2013 menjadi sebesar 6,2% pada tahun 2018. Selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan (stunting) yang prevalensinya cukup besar dan merata di Indonesia. Kadar mineral penting seperti Fe (besi) dan Zn (seng) dapat ditingkatkan melalui program biofortifikasi.

Tren Prevalensi Stunting Indonesia

Berdasarkan data WHO, prevalensi balita stunting Indonesia menyumbang prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara dengan angka rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Sedangkan pada tahun 2013-2020, angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2013-2019 merupakan realisasi dan tahun 2020* merupakan angka target, seperti gambar berikut.

  

Masalah balita stunting menjadi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang. Anak merupakan aset bangsa di masa depan. Bisa dibayangkan, bagaimana kondisi sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang jika saat ini banyak anak Indonesia yang menderita stunting. Sementara stunting terjadi di hamper seluruh wilayah Indonesia (Kemenkes, 2019). Dapat dipastikan bangsa ini tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global.

 

Sasaran Penurunan Stunting Indonesia (RPJMN 2020-2024)

Presiden RI, pada Kompas100 CEO Forum tanggal 28 November 2019 menyampaikan target penurunan stunting pada tahun 2024 menjadi 14% (rata-rata penutunan stunting 2,7/tahun. Target tersebut dituangkan dalam Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024.

Target lokasi fokus (lokus) stunting ditetapkan oleh SK Menteri PPN/Bappenas yang digunakan sebagai acuan Kementerian/Lembaga (K/L) dalam melakukan intervensi sesuai bidang terkait yang telah ditetapkan dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting. Pada tahun 2018, prioritas lokus stunting ditetapkan sebanyak 100 kabupaten/kota, tahun 2019 menjadi 160 kabupaten/kota dan sampai dengan tahun 2024 lokus diperluas menjadi 514 kabupaten/kota.

Kegiatan Padi Biofortifikasi

Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan, tetapi dengan melibatkan lintas sektor dan tentunya dari dalam keluarga itu sendiri. Keterlibatan Kementerian Pertanian dalam pencegahan dan penurunan angka stunting salah satunya melalui pengembangan budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi). Biofortifikasi merupakan proses menambahkan dan atau meningkatkan kualitas nutrisi dalam tanaman bahan pangan melalui pemuliaan tanaman. Varietas padi yang dikembangkan dalam kegiatan budidaya padi biofortifikasi adalah varietas Inpari IR Nutrizinc dan Inpago 13 Fortiz yang mengandung sumber Zn yang lebih tinggi merupakan varietas rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan IRRI dan Harvest Plus. Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi) masuk dalam RPJMN 2020-2024 sebagai kegiatan prioritas nasional yang pelaksanaannya dipantau oleh Bappenas.

Sasaran Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi

Sasaran Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi) mulai dilakukan pada tahun 2020 seluas 10.000 ha dan tahun 2024 menjadi seluas 200.000 ha.

 

  

 


Kegiatan budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi) dilaksanakan pada lokasi focus intervensi penurunan stunting atau lokasi yang berdekatan dengan lokasi focus jika pengembangan budidaya tidak memungkinkan dilakukan pada kabupaten/kota yang menjadi lokus tersebut.

 

Penulis:

Yuliarmi, SP, M.Si Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Madya, Direktorat Serealia

WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00