Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12520,
Provinsi DKI Jakarta

(021) 7824 669

ID EN
Logo

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan

7

KOLABORASI KEMENTAN DENGAN PETANI PENANGKAR GUNA GENJOT PRODUKSI KACANG HIJAU DI PURWOREJO

Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika dengan manfaat yang beragam. Beberapa riset menunjukkan bahwa konsumsi makanan nabati, termasuk kacang hijau, membantu meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko penyakit kronis, seperti mengurangi kadar kolesterol jahat, mengurangi tekanan darah, menjaga kesehatan pencernaan, dan sebagai antioksidan. 

Prospek kacang hijau yang cukup menjanjikan menjadi salah satu alasan Kementerian Pertanian mendorong peningkatan produksi kacang hijau nasional. Bahkan pada tahun 2022 Kementerian Pertanian telah menggulirkan anggaran untuk pengembangan kacang hijau nasional.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Yuris Tiyanto mengungkapkan bahwa Komoditi kacang hijau merupakan komoditas pangan yang potensial untuk dibudidayakan di musim kemarau dibanding komoditas palawija lainnya, karena secara agronomis dapat tumbuh pada lahan kering, resiko gagal panen kecil, teknologi budidaya mudah dan umur tanam pendek, input biaya produksi, memiliki pangsa pasar luas dan harga panen stabil. 

Yuris menambahkan bahwa permintaan kacang hijau makin meningkat dari tahun ke tahun dengan semakin beragamnya produk olahan berbahan baku kacang hijau yang dihasilkan oleh industri pangan. Di Indonesia, kacang hijau menempati urutan ketiga terpenting seperti kedelai dan kacang tanah. Dengan pertambahan jumlah penduduk maka potensi kebutuhan kacang hijau sangat besar. 

Kabupaten Purworejo khususnya Kecamatan Pituruh merupakan salah satu sentra produksi kacang hijau di pulau Jawa, dengan produksi per tahun mencapai 3.295 ton. Beberapa waktu lalu dilakukan Gerakan Panen Kacang hijau di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, yang dihadiri oleh wakil Bupati Purworejo, Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, dan Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Kementan.

Beberapa waktu lalu Kementan memberikan bantuan benih kacang hijau sebanyak 3.750 kg untuk lahan seluas 150 ha di kelompoktani di kecamatan Pituruh. Bantuan ini diberikan secara gratis melalui usulan CPCL yang dilakukan oleh penyuluh dan Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo. Ini adalah bukti nyata dukungan Kementan terhadap peningkatan produksi kacang hijau khususnya di Kabupaten Purworejo.

 Sementara itu Yuli Astuti Wakil Bupati Kabupaten Purworejo berharap kegiatan budidaya kacang hijau berkualitas ekspor dapat berlangsung terus khusunya di Kecamatan Pituruh.

 "Saya atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih atas kesiagaan dari kementerian pertanian yang sudah membimbing petani kita sehingga bisa menghasilkan khususnya kacang hijau yang baik mutunya, dan juga bisa untuk kualitas ekspor" jelasnya.

Dukungan lain Kementan terhadap peningkatan produksi kacang hijau adalah memfasilitasi penyediaan benih secara in situ, dimana benih diproduksi di wilayah setempat untuk memenuhi kebutuhan di lokasi tersebut dan daerah sekitarnya. 

Pada kesempatan berbeda, Amirudin Pohan, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, menyatakan salah satu usaha untuk meningkatkan produksi adalah penggunaan varietas unggul. “varietas unggul merupakan komponen utama dalam meningkatkan produksi dan produktivitas per satuan luas yang murah, mudah diadopsi oleh pengguna dan ramah lingkungan,” paparnya.

“ Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Direktorat Perbenihan mendukung upaya penyediaan benih kacang hijau melalui kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Kacang Hijau (P3BTP)”, jelasnya.

Catur Setiawan, Koordinator Pengawasan Mutu Benih Direktorat Perbenihan menyatakan bahwa dalam rangka mendukung penyediaan benih in situ tersebut, kelompoktani diberikan bantuan berupa benih sumber dan saprodi melalui transfer uang kepada kelompok tani.

Catur mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 ini Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan untuk penangkaran benih kacang hijau ke kelompoktani di Kabupaten Purworejo untuk lahan seluas 25 ha. Bantuan benih dan saprodi ini dialokasikan di 3 (tiga) kelompoktani di Desa Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. 

Sebagai informasi, bantuan tersebut diberikan untuk KT Surokerti seluas 10 hektar, KT Surokerti 2 seluas 7 hektar, dan KT Tani Mulyo 2 seluas 8 hektar. Kelompok ini bermitra dengan PB Utama selaku offtaker yang akan membeli calon benih kacang hijau yang diproduksi. Varietas yang diproduksi adalah kacang hijau Vima 5.

Vima 5 mempunyai keunggulan umur pendek (56 hari), masak serempak, polong tidak mudah pecah. Karakter agronomis ini diharapkan akan mudah diadopsi dan berkembang terutama pada wilayah yang memiliki keterbatasan tenaga kerja.

Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, Eko Susanto, mengungkapkan bahwa penangkaran benih kacang hijau ini sudah dimulai pada pertengahan bulan Juli, dan panen bersamaan dengan pertanaman konsumsi. “Harapannya adalah benih yang diproduksi akan mampu memenuhi kebutuhan benih kacang hijau di musim tanam selanjutnya”, ujarnya.

Selanjutnya, menargetkan produksi benih kacang hijau label biru sebanyak 37 ton dari penangkaran seluas 25 hektar tersebut. “Benih tersebut diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan benih kacang hijau konsumsi seluas 1.480 hektar. Sehingga diharapkan kebutuhan benih untuk pertanaman konsumsi dapat dipenuhi dari wilayah sendiri (in situ), dengan kata lain dari Purworejo untuk Purworejo”, tambahnya. 

Hadi Susila, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, mengungkapkan petani di Purworejo diharapkan melalui kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) bisa mengoptimalkan pemberdayaan petani agar meningkat kapasitasnya, dan bisa membuat benih bermutu untuk wilayah Purworejo secara mandiri.

Direktur PB Utama, Khamdan Wibowo, mengungkapkan bahwa selama memproduksi benih kacang hijau dari tahun 2016, luas tanamnya cenderung meningkat setiap tahunnya. Perlu diketahui bahwa PB Utama merupakan pemasok benih kacang hijau untuk pertanaman konsumsi dalam rangka mendukung ekpor kacang hijau terutama varietas Vima 1,Vima 3 dan Vima 5 dan bekerjasama dengan 5 eksportir di Surabaya dengan kapasitas per tahun rata-rata 700 - 1.000 ton.

Khamdan Wibowo menambahkan bahwa dari satu hektar penangkaran benih kacang hijau akan mampu memproduksi kurang lebih 1,5 – 1,8 ton benih kacang hijau. Saat ini harga benih kacang hijau bersertifikat Rp25.000/kg, sedangkan harga konsumsi berkisar Rp 20.000/kg. “Tentu saja untuk memperolah hasil yang optimal perlu pendampingan dalam teknik budidayanya’’, ujarnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menyampaikan bahwa ada 27 produk turu nan kacang hijau yang disukai konsumen baik dalam maupun luar negeri. Oleh sebab itu, Suwandi juga mendorong masyarakat untuk giat menanam kacang hijau karena memberikan peluang ekspor yang cukup besar. 

Suwandi juga menyatakan bahwa permintaan yang tinggi khususnya negara Cina, Filipina yang sangat besar menjadikan perluasan pengembangan untuk memenuhi pasar ekspor kacang hijau menjadi salah satu program prioritas. “Kacang hijau ini komoditas tanaman pangan yang sangat mudah dibudidayakan. Dalam kurun waktu dua bulan, kacang hijau bisa langsung panen dan juga bisa sebagai tanaman sela yang dapat tumbuh optimal pada saat musim kering” papar Suwandi.

Petani Purworejo sudah biasa menanam kacang hijau, bermitra dengan PB Utama yang merupakan produsen sekaligus pengedar benih kacang hijau. Melalui bimbingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, petani disana giat dalam berbudidaya kacang hijau. 

Terkait varietas kacang hijau yang telah dilepas dan ketersediaan benih sumber, Ir.Trustinah,MP, Peneliti Ahli Utama Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Malang mengatakan “Keberhasilan penyebaran varietas unggul kacang hijau tidak terlepas dari upaya pengembangan sistem perbenihan, kelancaran alur distribusi benih mulai dari Benih Penjenis (BS), Benih Dasar (FS), Benih Pokok (SS) sampai benih sebar (ES) dengan prinsip Enam Tepat (tepat varietas, mutu, jumlah, waktu, harga dan tempat)” tuturnya. Lanjutnya, “ Ketersediaan benih sumber yang dihasilkan Balitkabi berupa Benih Penjenis (BS) dan Benih Dasar (FS) mengacu pada prosedur baku sertifikasi benih dimana proses produksinya dilakukan pengawasan dan pengawalan yang ketat terkait mutu genetik, mutu fisik dan mutu fisiologis “, papar Trustinah.

Sebagai penutup, Amirudin Pohan memaparkan bahwa kegiatan P3BTP yang sudah dimulai sejak 2020 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam memproduksi benih bersertifikat untuk wilayahnya sendiri, sehingga diharapkan dapat memangkas biaya pembelian benih, selain benih dapat tersedia tepat waktu dan tepat varietas. “Hasil P3BTP ini diharapkan di ambil mitra dengan harga lebih tinggi dari harga konsumsi, dan memenuhi ketersediaan benih program pemerintah maupun free market”, tambahnya.               

Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mendukung sepenuhnya kegiatan penyediaan benih in situ ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam memproduksi benih kacang hijau bersertifikat. Diharapkan keberlanjutan kegiatan ini dapat mendorong upaya penyediaan benih bersertifikat secara mandiri dalam rangka mendukung peningkatan produksi pangan nasional.

(Kontributor : Ika Pramedyawati, SP – Pengawas Benih Tanaman Ahli Muda)


WhatsApp


Email


Jam Pelayanan

Hari Kerja
08:00 s/d 16:00